Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari santri Nasional 2024, santriwati dan seluruh guru Darul Marhamah gelar upacara pada Senin pagi (28/10) di halaman utama Darul Marhamah.
Mudir ‘Am, ustadz Abdurrahman Wahyudi, M.Si yang bertindak sebagai pembina upacara di dalam amanahnya menyinggung hubungan antara dua hari besar nasional tersebut. Menurutnya, keduanya sama-sama berkaitan dengan pemuda.
“Hari Santri Nasional yang mestinya kita adakan tanggal 22 oktober dijamak ta’khir ke peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober. Lalu apa relevansinya antara keduanya? keduanya memiliki kata kuncii yang sama yaitu pemuda,” ungkapnya.
Selanjutnya, ustadz Abdurrahman Wahyudi, M.Si menyinggung soal karakteristik santri dan peranannya di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena santri identik dengan anak muda, mestinya setiap santri memiliki sikap idealisme, daya juang yang tinggi, tidak malas dan seterusnya.
“Santri itu identik dengan pemuda, pemuda itu identik dengan idealisme yang kuat, enerjik, mimpi yang tinggi, semangat yang tinggi, maka kalau ada santri yang pemalas berarti bukan santri yang pemuda, santri harus punya cita-cita dan target yang jelas. Karena dengan itulah kita memaknai peringatan hari santri dan sumpah pemuda ini, dalam rangka meneruskan semangat para pemuda dan santri terdahulu,” lanjutnya.
Untuk mencapai itu semua, diperlukan komitmen yang kuat untuk belajar lebih giat dan mau berkontribusi secara langsung di tengah-tengah masyarakat. Dengan semangat nasionalisme santri harus menjadi pioner perubahan, maka santri harus bangkit membawa misi-misi yang baik.
Selain kontibusinya di bidang-bidang sosial, ustadz Abdurrahman Wahyudi, M.Si juga menekankan agar santri kuat memegang syariat agama Islam. “Santri itu memang identik dengan agama, santri itu harus berpegang teguh pada syariat agamanya, ajaran agamanya, dan mendakwahkan tauhid kepada orang lain,” pungkasnya.